Selasa, 19 Juli 2011

Catatan Penulis


Tiada kata yang dapat saya ucapkan selain ungkapan rasa syukur yang amat atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat serta hidayatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan buku ini. Penulis pernah menjadi editor program televisi "I witness" yakni salah satu acara televisi yang menayangkan video dan photo jurnalistik karya pemirsa di Metro TV. 
Dari sini penulis banyak belajar dan melihat perkembangan citizen journalism di Indonesia. Selama mengedit penulis melihat banyak dari pengirim video/photo amatir yang terkesan asal rekam dan belum mengetahui perihal standar liputan televisi yang menyangkut teknis maupun non teknis. Masalah teknis mungkin kita bisa belajar banyak dari berbagai buku yang telah diterbitkan, namun selain itu perihal isu yang diliput juga perlu mendapatkan perhatian. Kebanyakan pemirsa yang telah mengirim ke redaksi I Witness sebatas bencana alam, kecelakaan, kebakaran yang semuanya berputar dalam "peristiwa yang jatuh dari langit" dan "keberuntungan" semata. 
Yang saya maksud dengan "peristiwa yang jatuh dari langit" adalah peristiwa atau fakta yang terjadi tanpa diduga sebelumnya atau tidak terencana. Terjadi atas kehendak yang maha Kuasa. Sedangkan "keberuntungan" adalah disaat peristiwa terjadi, secara kebetulan mereka (Citizen Journalist) berada ditempat kejadian dan sedang membawa alat rekam misalnya hape bercamera atau handycam dan kemudian merekam peristiwa yang terjadi itu. 
Ini sebenarnya hal wajar, namun selain itu masih banyak fakta dan isu tercecer yang dapat kita gali dan belum terendus oleh wartawan mainstream (perusahaan media). Misalnya, kita melihat korban mal praktek atau busung lapar di daerah terpencil yang tak mendapatkan respon atau keadilan dari yang berwenang. Mereka ingin mencari keadilan. Namun tidak berdaya lantaran kemiskinannya. Tidak ada yang perduli dengan korban. 
Jika Anda melihat kejadian seperti ini, hal yang mungkin dilakukan adalah menggali informasi dari si korban, merekam fakta apa adanya kemudian bisa mem"blow up"nya ke media. Pertanyaan berikutnya adalah media apa yang akan digunakan? Apakah Mainstream Media mau memberitakannya?
Dari sinilah saya terinspirasi untuk sekedar berbagi mengenai citizen journalism. Saya merasa terpanggil untuk dapat memberikan sedikit kontribusi dan berbagi pengetahuan kepada masyarakat. Bermodal pendidikan yang saya peroleh semasa kuliah dan pengalaman kerja di bidang jurnalistik selama ini. Saya ingin mengatakan banyak sekali manfaat dari kegiatan Citizen Journalism. 
Namun, kurangnya buku literatur mengenai Citizen Journalism merupakan salah satu kendala. Sehingga banyak masyarakat yang belum menyadari "manfaat"nya. Penulis hanya dapat berharap, buku ini bisa menambah wawasan dan pencerahan khususnya bagi calon Citizen Journalist dan perkembangan Citizen Journalism.

 Twitter: @cakimamsuwandi

Bingkai


Senior Editor Metro TV - Jakarta

Resensi TVRI Nasional On Air
Senin 8/11/2010 Jam: 18.00-18.30 WIB


Resensi Buku Media Indonesia
Sabtu 21/8/2010 Hal.19


Resensi Buku Kompas
Selasa 22/2/2011 Hal.35


Pembicara Seminar International
Tentang Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi
di Gedung Tengku Maha Ratu, Siak Sri indrapura, Riau, Pekan Baru
Sabtu, 27/11/2010


Dewan Juri Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional
Tentang Hubungan Indonesia - Maroko 2011
Yang digelar pada tanggal 1 April 2011 hingga 30 Juni 2011

Selamat Hari Pers Nasional Tahun 2024

Selamat Hari Pers Nasional 2024. Semoga buku karya saya ini bermanfaat untuk perkembangan jurnalisme di Indonesia.